Sabtu, 09 Februari 2013

Nabi Sebagai Rahmat bagi Hewan


Kasih Sayang Nabi kepada Hewan


Nabi diutus tidak hanya sebagai rahmat bagi umat Islam ataupun kalangan manusia secara umum, melainkan untuk semesta alam, mencakup juga binatang. Binatang-binatang bergembira dengan kedatangan Nabi karena merasakan kasih sayang Beliau.




1.   Nabi mengaitkan perlakuan terhadap binatang dengan ketakwaan


Kata beliau, "Bertakwalah kepada Allah dalam perlakuanmu terhadap binatang, kendarailah, dan beri makanlah dengan baik."


2.   Nabi menyuruh memberi makan binatang.

“Orang yang menunggangi dan meminum (susunya) wajib memberinya makanan”. (HR. Bukhari)

“Tiap-tiap manfaat yang diberikan kepada hewan hidup, Tuhan memberi pahala”. (HR. Bukhari dan Muslim)


3.   Nabi menyampaikan ancaman bagi yang membiarkan binatang kelaparan

Dari Abdullah (Ibnu Umar r.a.), Nabi SAW telah bersabda, “Ada seorang wanita yang disiksa (di neraka) karena seekor kucing yang dikurungnya sampai mati. Hanya karena kucing, dia masuk neraka. Sebab tatkala ia mengurungnya, ia tidak memberinya makan dan minum. Ia juga tidak mau melepaskannya untuk mencari makanan dari serangga dan tumbuh-tumbuhan. (Hadis Shahih Imam Bukhari)


4.   Nabi melarang menzalimi hewan

Terkisahkan, suatu ketika Rasulullah melihat seseorang yang duduk di atas punggung unta di tengah-tengah pasar sambil berbicara kepada orang-orang. Rasulullah kemudian menegur orang itu : “Jangan gunakan punggung binatang liarmu itu sebagai mimbar, karena Allah SWT telah membuatnya tunduk kepadamu agar ia bisa membawamu pergi dari satu tempat ke tempat lain yang tidak dapat kamu capai kecuali dengan badan yang letih” (Abu Dawud al-Sijistani, Sunan Abu Dawud.

5.   Nabi tidak mengganggu tidur binatang

Ketika Nabi Muhammad hendak mengambil jubahnya dan mengetahui bahwa seekor kucing sedang tidur di atas lengan jubah tersebut, Nabi Muhammad pun memotong lengan jubah yang digunakan tidur oleh sang kucing dengan tujuan agar tidak membangunkan tidur si kucing.


6.   Nabi berpesan untuk membantu anjing minum. Ini mengenai anjing yang air liurnya najis berat, apalagi hewan lain.

Ada seekor anjing yang berputar-putar di sekeliling sebuah sumur yang hampir mati karena kehausan, tiba-tiba seorang wanita tuna susila dari Bani Israel melihatnya, lalu ia melepaskan sepatunya untuk mengambil air yang kemudian diminumkannya kepada anjing tersebut. Karena amalannya itulah kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenan mengampuninya”. (dari HR Bukhari)


7.   Nabi menyuruh menolong nyawa binatang

Suatu kali, Nabi berkata kepada Abu Hurairah, ”Ya Abu Hurairah, sayangilah semua makhluk Allah, maka Allah akan menyayangimu dan menjagamu dari neraka pada hari kiamat.”
Aku bertanya, “Ya Rasulullah, aku pernah menyelamatkan seekor lalat yang jatuh ke air.”
Jawab Rasulullah SAW, “Allah mencintaimu, Allah mencintaimu, Allah mencintaimu”.
        

8.   Nabi mengingatkan, binatang juga adalah hamba dan umat Allah

“Dari Abdullah ibn Mughaffal telah berkata, Rasulullah SAW pernah bersabda : Seandainya anjing-anjing bukan satu umat dari umat-umat (Tuhan), niscaya akan kuperintahkan agar mereka dibunuh” (H.R. Tirmidzi).


9.   Nabi melindungi hak asasi hewan

Abdullah bin Amr bin Ash mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang membunuh seekor burung tanpa hak, niscaya Allah akan menanyakannya pada hari Kiamat.”
Seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, apakah hak burung tersebut?”
Beliau menjawab, “Menyembelihnya, dan tidak mengambil lehernya lalu mematahkannya.” (HR. Ahmad, hadits nomor 6264)


10.                Nabi melarang membunuh binatang tanpa hak

“Barang siapa membunuh (bahkan) seekor burung pipit atau binatang-binatang yang lebih kecil lagi tanpa ada hak untuk melakukannya, maka Allah akan meminta pertanggungjawaban orang itu kelak.” (Abu Abd al-Rahman Ahmad ibn Syu ayb al-Nasa’i).


11.                Nabi melarang membunuh binatang dengan cara dibakar

Suatu ketika, Nabi menemukan sebuah sarang semut dibakar. Beliau bertanya, “Siapa yang melakukan ini?”.
Para sahabat menjawab, bahwa mereka lah yang melakukannya.
Nabi kemudian mengatakan, “Tidak ada yang berhak mempergunakan api untuk membakar kecuali Tuhannya api itu sendiri”

12.                Nabi menyuruh menajamkan pisau dalam menyembelih

“Allah menyuruh kita agar bersikap ihsan (baik) dalam segala hal. Sehingga jika kamu membunuh, maka bunuhlah dengan baik; dan jika menyembelih binatang, sembelihlah dengan baik. Tajamkanlah mata pisaumu agar dapat meringankan penderitaan binatang yang kamu sembelih.” (HR Muslim)

13.                Nabi menyuruh memperlakukan binatang sembelihan dengan terhormat

Rasulullah SAW melihat seorang laki-laki yang meletakkan kakinya di atas pantat seekor kambing yang akan disembelihnya sambil mengasah alat sembelihannya. Beliau bertanya, “Mengapa tidak engkau lakukan sebelumnya? Apakah engkau ingin membunuhnya dua kali?” (HR Thabrani)


14.                Nabi melarang menjadikan binatang sebagai sasaran latihan senjata

Ketika Rasululloh S.A.W. melihat orang-orang yang menjadikan burung sebagai sasaran anak panah, maka Beliau SAW bersabda, "Allah melaknat siapa saja yang menjadikan sesuatu yang bernyawa sebagai sasaran".
(Hadits Abu Daud dengan sanad shahih)


15.                Nabi melarang membebani binatang melebihi kemampuannya

“Apakah engkau tidak takut kepada Allah mengenai binatang ini, yang telah diberikan kepadamu oleh Allah? Dia melapor kepadaku bahwa engkau telah membiarkannya lapar dan membebaninya dengan pekerjaan-pekerjaan yang berat” (HR Abu Daud)


16.                Nabi mengembalikan anak burung kepada induknya

Dari Abdurrahman bin Abdillah dari ayahnya, dia menceritakan: “Kami menyertai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu perlawatannya. Kemudian beliau pergi untuk memenuhi suatu kebutuhannya. Lalu kami melihat seekor burung berwarna merah dengan dua ekor anaknya. Kami mengambil kedua anaknya. Sementara induknya datang dia mengepak-ngepakkan sayapnya, lalu terbang menurun ke dataran menyiratkan kegelisahan dan kekecewaan. Ketika Nabi SAW datang, beliau bersabda: Siapa yang mengejutkan burung ini dengan mengambil anaknya? kembalikanlah anaknya kepadanya” (Hadist Imam Bukhari)


17.                Nabi melarang mengencingi sarang binatang

“Rasulullah SAW melarang kencing di lubang yang dibuat hewan” (HR Abu Daud dan Hakim)


18.                Nabi memberi nama binatang-binatang miliknya.

Beliau memiliki hewan-hewan bernama : Unta “Adhba” si Lincah, kuda “Luhaif” si Peringkik, keledai ‘ufair” si Cemerlang, kucing “Muezza” si Gagah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar