Jumat, 08 Februari 2013

Hak Burung


Hak Burung




Abdullah bin Amr bin Ash mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang membunuh seekor burung tanpa hak, niscaya Allah akan menanyakannya pada hari Kiamat.”

Seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, apakah hak burung tersebut?”

Beliau menjawab, “Menyembelihnya, dan tidak mengambil lehernya lalu mematahkannya.”

(HR. Ahmad, hadits nomor 6264)

Bersikap Adil kepada Semut


Bersikap Adil kepada Semut



Nabi SAW bercerita :

“Pernah seekor semut menggigit salah seorang Nabi. Nabi tersebut lalu menyuruh untuk mendatangi sarang semut untuk dibakar.

Kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya :

‘Apakah hanya gara-gara satu ekor semut yang menggigitmu engkau akan membinasakan satu umat yang selalu bertasbih?’”

(H.R. Muslim).

Nabi Melepas Burung

Nabi Melepas Burung



Suatu hari ketika Rasulullah SAW keluar dari mesjid, Beliau melihat seekor burung yang di jadikan mainan oleh seorang anak kecil. Kaki burung tersebut di ikat dengan seutas tali, lalu diseret-seret sambil berlari. Bagi si anak ini mungkin permainan tersebut sangat mengasyikkan.

Rasul menghampiri anak tersebut dan berkata, "Ya Umair (panggilan kesayangan untuk Umar) kenapa burung tersebut engkau tarik-tarik. Bagaimana jika burungnya saya beli".

Si anak setuju.

Akhirnya Rasulullah SAW membeli burung tersebut dan merawatnya di rumah. Setelah sembuh, Rasul melepaskannya.



Unta yang Menangis


Unta yang Menangis



Suatu hari Rasulullah keluar rumah dengan menunggangi untanya bersama Abdullah bin Ja’far. Ketika mereka sampai di pagar salah salah seorang kalangan Anshar, tiba-tiba terdengar lenguhan seekor unta. Unta itu menjulurkan lehernya ke arah Rasulullah saw. Ia merintih. Air matanya jatuh berderai.

Rasulullah saw. mendatanginya. Beliau mengusap belakang telinga unta itu. Unta itu pun tenang. Diam.

Kemudian dengan wajah penuh kemarahan, Rasulullah saw. bertanya, “Siapakah pemilik unta ini, siapakah pemilik unta ini?”

Pemiliknya pun bergegas datang. Ternyata, ia seorang pemuda Anshar. “Itu adalah milikku, ya Rasulullah,” katanya.

Rasulullah saw. berkata, “Tidakkah engkau takut kepada Allah karena unta yang Allah peruntukkan kepadamu ini? Ketahuilah, ia telah mengadukan nasibnya kepadaku, bahwa engkau membuatnya kelaparan dan kelelahan.”