Sabtu, 09 Februari 2013

Nabi dan Keluarga Burung


Nabi dan Keluarga Burung


Ini cerita Amir Ar-Raam. Ia dan beberapa sahabat sedang bersama Rasulullah saw. Tiba-tiba seorang lelaki mendatangi mereka. Lelaki itu berkain di atas kepalanya, sementara di tangannya terdapat sesuatu yang ia genggam.

Lelaki itu berkata, “Ya Rasulullah, saya segera mendatangimu saat melihatmu. Ketika berjalan di bawah pepohonan yang rimbun, saya mendengar kicauan anak burung. Saya segera mengambilnya dan meletakkannya di dalam pakaian. Tiba-tiba induknya datang dan terbang berputar di atas kepalaku. Saya lalu menyingkap kain yang menutupi anak-anak burung. Si induk segera mendatangi anak-anaknya di dalam pakaianku, sehingga mereka sekarang ada bersamaku.”

Rasulullah saw. berkata kepada lekaki itu, “Letakkan mereka.”

Kemudian anak-anak burung itu diletakkan. Namun, sang induk enggan meninggalkan anak-anaknya dan tetap bersama mereka.

“Apakah kalian heran menyaksikan kasih sayang induk burung itu terhadap anak-anaknya?” tanya Rasulullah saw. kepada para sahabat yang ada waktu itu.

“Benar, ya Rasulullah,” jawab para sahabat.

“Ketahuilah,” kata Rasulullah saw., “Demi Dzat yang mengutusku dengan kebenaran, sesungguhnya Allah lebih penyayang terhadap hamba-hamba-Nya melebihi induk burung itu kepada anak-anaknya. Kembalikanlah burung-burung itu ke tempat di mana engkau menemukannya, bersama-sama dengan induknya”.

Lelaki yang menemukan burung itupun segera mengembalikan burung-burung itu ke tempat semula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar