Nabi dan Keluarga Burung

Ini cerita Amir Ar-Raam. Ia dan beberapa sahabat sedang
bersama Rasulullah saw. Tiba-tiba seorang lelaki mendatangi mereka. Lelaki itu berkain
di atas kepalanya, sementara di tangannya terdapat sesuatu yang ia genggam.
Lelaki itu berkata, “Ya Rasulullah, saya segera mendatangimu
saat melihatmu. Ketika berjalan di bawah pepohonan yang rimbun, saya mendengar
kicauan anak burung. Saya segera mengambilnya dan meletakkannya di dalam
pakaian. Tiba-tiba induknya datang dan terbang berputar di atas kepalaku. Saya
lalu menyingkap kain yang menutupi anak-anak burung. Si induk segera mendatangi
anak-anaknya di dalam pakaianku, sehingga mereka sekarang ada bersamaku.”
Rasulullah saw. berkata kepada lekaki itu, “Letakkan
mereka.”
Kemudian anak-anak burung itu diletakkan. Namun, sang induk enggan
meninggalkan anak-anaknya dan tetap bersama mereka.
“Apakah kalian heran menyaksikan kasih sayang induk burung
itu terhadap anak-anaknya?” tanya Rasulullah saw. kepada para sahabat yang ada
waktu itu.
“Benar, ya Rasulullah,” jawab para sahabat.
“Ketahuilah,” kata Rasulullah saw., “Demi Dzat yang
mengutusku dengan kebenaran, sesungguhnya Allah lebih penyayang terhadap
hamba-hamba-Nya melebihi induk burung itu kepada anak-anaknya. Kembalikanlah
burung-burung itu ke tempat di mana engkau menemukannya, bersama-sama dengan
induknya”.
Lelaki yang menemukan burung itupun segera mengembalikan
burung-burung itu ke tempat semula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar