Bersahabat
dengan Alam :
Manfaat
Mengimani Malaikat Mikail
Fajril Gois
Tugas malaikat Mikail sebagaimana diatur oleh Allah SWT adalah menurunkan hujan dan rezeki kepada semua makhluk. Pengertian "hujan" di sini bisa diperluas menjadi segala macam cuaca dan musim yang - langsung maupun tidak - berkaitan erat dengan rezeki makhluk.
Seseorang
yang meyakini adanya malaikat Mikail dengan tugas di atas, akan memiliki sejumlah
sikap positif. Dalam konteks yang berkaitan dengan alam, dua di antaranya :
1.
Dia tidak mencela keadaan alam, baik panas, hujan, maupun dingin.
Dia menyadari semua itu
merupakan tindakan malaikat Mikail, dan menghormatinya sebagai penerima tugas
dari Tuhannya.
Mungkin si hamba berteduh dari hujan agar tak kuyup dan sakit, akan tetapi
yang pasti dia tidak mengutuki hujan tersebut dengan bahasa-bahasa yang dapat
menyakiti hati “petugas”nya atau “Bos” di belakangnya.
Dalam sebuah Hadis Qudsi,
Allah berkata :
“Anak Adam telah menyakiti Aku : Dia mencaci maki
masa, padahal Aku-lah pemilik dan pengatur masa. Aku-lah yang mengatur malam
dan siang menjadi silih berganti”.
(HR Bukhari no.
4826 dan Muslim no. 2246, dari
Abu Hurairah)
Nabi Muhammad SAW
jelas-jelas melarang manusia mencela alam. Beliau bersabda :
“Janganlah kamu mencaci maki angin”
(HR Tirmizi no. 2252, dari Abu Ka’ab)
Dosa mencela alam tidak main-main. Kata Nabi SAW
:
“Sesungguhnya ada seseorang yang mengucapkan kalimat
yang ia anggap biasa, tetapi karenanya ia terjun ke dalam neraka sejah 70 tahun”
(HR Tirmizi)
2. Dia memuji Allah atas segala keadaan alam, dan
memohon rahmat di dalamnya
Dia menyadari, pada
setiap cuaca dan musim, ada rezeki bagi makhluk Allah, jika dirinya tak termasuk, mungkin saudaranya yang lain sesama makhluk Allah.
Tetapi dia tetap berharap,
berdoa, dan bersikap optimis, ada banyak kebaikan yang terkandung di dalam
cuaca tersebut yang Allah sengaja ciptakan untuk dirinya.
Kata Nabi SAW, ada dua
doa yang tidak akan ditolak : Doa ketika azan, dan doa ketika turunnya hujan
Beliau juga bersabda :
"Angin itu merupakan rahmat Allah, Dia datang
dengan membawa rahmat dan datang dengan membawa adzab. Jika kalian melihatnya,
maka janganlah kalian mencelanya. Mintalah kebaikannya kepada Allah dan
berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya."
(HR Abu Daud, Hasan)
(HR Abu Daud, Hasan)
Nabi sendiri, apabila melihat
hujan turun, Beliau berdoa :
“Allahumma shayyiban naafi'a”
Ya Allah, jadikan hujan ini hujan yang membawa manfaat
kebaikan
(HR.
Al-Buhari)
Dalam doanya yang lain :
"Ya Allah, sesungguhnyan aku memohon kepada-Mu
kebaikan angin ini, kebaikan sesuatu yang ada di dalamnya dan kebaikan sesuatu
yang dia diutus dengannya dan aku berlindung kapada-Mu dari kejahatannya,
kejahatan sesuatu yang ada di dalamnya dan kejahatan sesuatu yang dia diutus
dengannya”
(HR Muslim)
?
BalasHapus